Rabu, 23 Februari 2011

Orasi Perdana Bob Sadino di Perguruan Tinggi

Oleh : Yurike Novialana | 24-Jun-2009, 19:12:12 WIB

KabarIndonesia - Siapa yang tidak kenal Bob Sadino. Seorang pengusaha yang identik dengan celana pendeknya. Pada Sabtu (20/6) kemarin Bob sadino yang akrab disapa Oom Bob memberikan orasi olmiah dalam acara wisuda sebuah perguruan tinggi swasta jakarta, STIE GICI Business School.

Momen ini menjadi momen kebanggaan sekaligus kehormatan bagi STIE GICI Business School sebab ini adalah kali pertama Bob Sadino memberikan orasi.  Beberapa universitas negeri dan swasta pernah meminta beliau untuk memberikan orasinya pada acara wisuda dan dies natalis-nya tetapi selalu ditolak, ironisnya Bob menyetujui permintaan STIE GICI yang notabennya sebuah perguruan tinggi swasta yang belum banyak dikenal.

Ketika diwawancarai, Bob mengatakan ia sangat tertarik dengan konsep Gici Business School yang belum ada di Indonesia.   “kalau pada jaman Belanda dahulu, pernah ada Sekolah Dagang Eropa yang hilang, dan ini (GICI) gantinya. Sekolah orang yang jago-jago dan berhasil” Kata Bob Sadino.

Apresiasinya pada konsep entrepreneurship yang ditanamkan oleh GICI Business School diwujudkan dalam orasinya. Menurut Bob, para wisudawan perlu diberi gambaran dimana posisi mereka yang sesaat lagi akan memasuki dunia yang lain yang berbeda.   Sebagai the Living Entrepreneur Legend, Bob berpesan kepada para mahasiswa yang telah diwisuda agar tidak lagi bingung dan siap memasuki dunia mereka selanjutnya yang akan berubah, bahkan dalam hitungan jam setelah mereka meninggalkan dunia perkuliahan. Para sarjana harus bisa hidup diatas kakinya sendiri.

"Mulai cari uang. Tidak peduli, entah lima ribu atau sepuluh ribu dihari itu juga dan jam itu juga." Bob Sadino. Beliau juga meminta kepada para orang tua, untuk tidak memberi uang lagi kepada anak-anaknya. Cara ini dimaksudkan  agar para sarjana bisa bertahan hidup dan mandiri dari hasil kerja kerasnya sendiri.

Memilih hidup miskin menjadi kiat pertama menjadi orang yang sukses. Sebab mereka merasakan berada distrata terbawah. inilah fase dimana mereka berpindah dari zona nyaman (sekolah) ke zona bertahan (jalanan). hal ini tentu menjadi pemantapan bagi wisudawan-wisudawati GICI Business School dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha.

Sebelumnya dalam proses perkuliahan di GICI Business School telah diajarkan konsep Kuliah + Kerja + Life Skill Training sebagai bekal menjadi seorang entrepreneur.  (*)

Selasa, 22 Februari 2011

Berhati-hati

Untuk teman-teman, saudara, saudari,
yang sering melewati jalan d sekitar Roxy menuju Cideng harap lebih berhati-hati, karena di sepanjang jalan itu banyak sekali berserakan paku atau ranjau yang sengaja di sebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sudah banyak korban yang ban motornya bocor di daerah itu, dan anehnya sekitar itu banyak sekali tukang tambal ban....
banyak teman-teman saya yang mengira bahwa ini adalah ulah dari tukang tambal ban, tapi sampai sekarangpun tidak ada bukti yang membuktikan bahwa hal itu adalah ulah tukang tambal ban.
Untuk mengatasi hal ini seharusnya pihak kepolisian melakukan investigasi untuk mencari oknum yang menyebarkan paku ini agar jalan roxy menuju cideng bersih dari paku dan ranjau.