Jumat, 22 Oktober 2010

Alasan Kenapa Karyawan Resign

Jika saat ini Anda adalah seorang karyawan, pernahkah sesekali terpikirkan untuk keluar dari kantor tempat Anda bekerja saat ini? Sekedar berbagi informasi, bahwa berdasarkan hasil survey sederhana yang telah dilakukan kepada para karyawan di beberapa kota besar di Indonesia, didapat jawaban yang beragam mengenai alasan mereka untuk berpikir atau bahkan benar-benar resign dari pekerjaannya saat ini.
Berikut adalah 10 alasan teratas diantaranya :

Gaji, fasilitas & tunjangan
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, inilah alasan utama kebanyakan orang untuk resign dari pekerjaannya. Faktor gaji, fasilitas dan tunjangan ini secara langsung akan terkait dengan faktor kesejahteraan. Kecenderungannya orang akan selalu merasa kurang, sehingga akan terus mencari rejeki “lebih” demi masa depannya yang lebih baik.

Atasan rese terlalu banyak menuntut
Atasan yang terlalu banyak menuntut, merupakan salah satu sifat yang sering yang dicap sebagai “atasan rese” oleh para bawahannya. Tidak jarang juga atasan dianggap sebagai seorang yang kerjaannya hanya suruh sana-suruh sini. hihihiii…

Overload Job Description
Alasan ini rata-rata dikemukan oleh karyawan yang bekerja di kantor dengan jumlah karywan yang tidak terlalu banyak, sehingga beberapa tugas yang seharusnya dihandle oleh beberapa orang, diharuskan dihandle sendiri. Alasan perusahaan tidak menambah orang, apalagi kalau bukan efisiensi? begitu katanya…

Kenyamanan tempat kerja
Beberapa karyawan akan resign dari tempat kerjanya jika sudah tidak merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Salah satunya mungkin karena kantor / ruang kerja yang kurang representatif, sehingga tidak dapat konsentrasi dengan apa yang dikerjakannya.

Konflik dengan rekan kerja
Masalah yang gawat! mungkin penyebabnya hanya dari kesalahpahaman dalam urusan pekerjaan atau mungkin juga urusan personal yang dibawa-bawa ke tempat kerja. Jika di kantor tidaK mampu melakukan pengendalian diri yang baik, maka ruang kerja akan menjadi lahan “perdebatan abadi”. Daripada “berdebat sampai mati, mendingan resign!”

Alasan pengembangan karir
Terdengar sedikit klise, tapi inilah pilihan jawaban yang paling bijak dari semua karyawan yang berniat resign dari tempat kerjanya. Secara diplomatis dia akan mengutarakan jawaban ini meskipun dirinya belum yakin apakah akan dapat melanjutkan karirnya dengan lebih baik ditempat lain.

Bosan dengan rutinitas
Pernah merasa bosan dengan apa yang Anda kerjakan berulang-ulang setiap hari? Jika dihitung-hitung setidaknya selama 8 jam sehari, 5 hari seminggu, 20 hari sebulan akan disibukkan oleh pekerjaan yang monoton dan sama sekali tidak ada unsur fun-nya. Pekerja-pekerja yang “kreatif” mungkin akan lebih dapat “sedikit mensiasati” rutinitas kerjanya dengan sesuatu hal yang menyenangkan. Lain halnya dengan pekerja yang tidak kreatif, solusinya ya pindah kerja alias resign!

Akses ke tempat kerja
Disadari atau tidak jarak dan akses dari tempat tinggal ke tempat kerja akan sangat mempengaruhi mood atau gairah kerja seseorang. Jarak yang terlalu jauh atau akses yang cukup sulit akan menjadi pertimbangan dalam segi ekonomis maupun segi efisiensi waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah ke tempat kerja.

Merasa tidak cukup mampu
Sekilas hampir mirip dengan alasan no.3 diatas, tapi ternyata tidak sama! Jika pada alasan nomor 3 diatas si karyawannya mampu dan kompeten untuk mengerjakan tugasnya, hanya jobdesc-nya yang terlalu banyak, melebihi kapasitasnya, maka alasan no.9 ini adalah si karyawan memang benar-benar tidak atau kurang memiliki kecakapan dalam hal mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Jadi perbedaanya dari segi kualitas vs kuantitas. Alasan kenapa dia layak diterima di tempat kerjanya saat ini pun masih dipertanyakan, apakah karena ada unsur relasi, nepotisme dan sejenisnya.

Melanjutkan cita-cita yang tertunda :
Jadi Enterpreneur!
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan oleh karyawan-karyawan yang resign, sepertinya inilah yang paling harus diacungi salut, 4 jempol (2 tangan, 2 kaki)! Inilah yang seharusnya ditanamkan kepada para generasi muda kita, untuk bagaiamana caranya berwirausaha sendiri untuk membuka lapangan kerja bukan sekedar mengisi lapangan kerja yang ada. Tapi sayangnya justru inilah jawaban yang menempati posisi ke.10 alias jawaban dari paling sedikit responden. Huft..
(Sumber : www.lintas berita.com)

Mengapa banyak karyawan Resign

Mengapa perputaran karyawan tinggi walaupun remunerasinya di atas rata-rata? Uangkah pemicunya? Atau ada faktor lain yang menentukan kesetiaan mereka?

Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat, periksalah atasan langsung mereka.

Si atasan adalah alasan utama karyawan tetap bekerja dan berkembang dalam suatu perusahaan.

Namun dia jugalah yang menjadi alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi pengetahuan, pengalaman dan klien mereka.
Bahkan tidak jarang selanjutnya secara terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.

"Karyawan meninggalkan manajernya bukan perusahaannya,"kata para ahli SDM. Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, perputaran karyawan kebanyakan disebabkan oleh manajer/pimpinannya,
bukan oleh hal lain.

Jika anda mengalami masalah turnover , maka pertama-tama periksalah kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para karyawan tidak betah?.

Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang ia
dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka..

Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan terhadap mereka. Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik.

Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan. Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan mental para karyawan.
Simak saja kisah yang dikutip langsung dari" medan perang" ini.

Mulya seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan hari-hari dimana ia dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan dan mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan ke istri dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya. Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan dan keluarganya pun hancur berantakan.

Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan "penyiksaan" yang
dilakukan oleh bosnya gara-gara ada perbedaan pendapat yang tidak
terlalu penting antara keduanya. Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam pengambilan keputusan. "Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru," keluh Agus. "Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun dan tidak seorangpun yang membantu saya". Lantaran tidak tahan lagi, lalu Agus mengundurkan diri.

Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan
memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.

Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam. Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu akan mulai mencari pekerjaan lain.

Ketika seseorang tidak bisa membalas kemarahannya, ia akan melakukan pembalasan "pasif".

Biasanya dengan cara memperlambat pekerjaan, berleha-leha, hanya
melakukan pekerjaan yang disuruh atau menyembunyikan informasi penting. "Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan. Jiwa dan pikiran kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan kita," papar Agus.

Para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara. Misalnya dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel dan sebagainya.

Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas.

Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.

Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang
diterima sebelumnya.

Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi
yang tidak memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan," Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu!".

Kendati tersedia segudang pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan
pengangguran tinggi sekarang ini), bayangkanlah sesaat, berapa biaya
atas hilangnya seorang karyawan yang bertalenta tinggi.

Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan. Lagi pula,

setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi "duta" untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.

Kita semua tahu suatu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar untuk menceritakan kisah pekerjaannya.

"Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya," kata Jack Welch mantan orang nomor satu di General Electric.

Umumnya nilai suatu perusahaan terletak "diantara telinga" para karyawannya.

Karyawan juga manusia, punya mata, punya hati, punya pikiran dan punya rasa malu serta harga diri
(dikutip dari berbagai sumber)

Kode Rahasia Handphone


Kode akses Nokia
*#30# : Menampilkan ‘private number’ yang menghubungi anda.
*#73# : Mereset timer ponsel dan skor game (pada beberapa ponsel).
*#7780# : Mengembalikan ke setting pabrik (factory setting).
*#2820# : Alamat IP perangkat Bluetooth (untuk ponsel yang mempunyai Bluetooth).
xx# : Akses cepat ke nama/nomer telepon di phone book ponsel, misalnya 20#.
Tombol off : Menekan dengan singkat, untuk berpindah antar profile.
*3370# : Mengaktifkan EFR(Enhanced Full Rate) Codec (tidak berlaku di ponsel Symbian).
#3370# : Menonaktifkan EFR Codec.
*#4270# : Mengaktifkan Half Rate Codec.
*#4270# : Menonaktifkan Half Rate Codec.
*#0000# : Menampilkan versi software ponsel.
*#9999# : Kode alternatif jika *#0000# tidak bekerja.
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#21# : Mengecek nomor pengalihan “All Call” yang digunakan.
*#2640# : Menampilkan kode keamanan ponsel yang digunakan.
*#43# : Mengecek status “Call Waiting”.
*#61# : Untuk mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika tak anda jawab.
*#62# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda di luar jangkauan.
*#67# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda sedang sibuk.
**21*number# : Menghidupkan pengalihan “All Call” pada nomor yang diisi.
**61*number# : Menghidupkan pengalihan “No Reply” pada nomor yang diisi.
**67*number# : Menghidupkan pengalihan “On Bussy” pada nomor yang diisi.
*#67705646# : Mengganti logo operator logo pada Nokia 3310 dan 3330.
*#746025625# : Menampilkan status SIM Clock.
*#7760# : Menampilkan kode pabrikan (sebagian besar ponsel tipe lama).
*#92702689# : Memunculkan : 1. Serial Number, 2. Date Made, 3. Purchase Date, 4. Date of last repair, 5.Transfer user data. Keluar dari mode ini harus merestart ponsel ( pada beberapa ponsel ).

Kode akses Sony Ericsson :

*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#0000# : Mereset bahasa kembali ke English.
> * < < * < * : Service Menu - menampilkan versi software ponsel. Tekan “Yes” berulang-ulang untuk melihat semua data software dan tekan “>” untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.
< * * < : Mengunci SIM Card.
Sortcuts :
1. Menyimpan nomor “Missed Call” di direktori ponsel.
Cari menu “Missed Call”, tekan “Yes” untuk menampilkan nomor yang dituju. Tekan nomor apa saja ( 0 sampai 9 ), kemudian tekan “clear” sekali untuk memblok nomor tersebut, kemudian tekan dan tahan “<” sampai muncul “Store”, tekan “Yes”.
2. Menyembunyikan nomor.
Setelah menekan nomor yang dituju dan sebelum menekan “Yes”, tekan ‘ > ‘ 2 kali untuk memilih “Hide Id?” dan tekan ‘Yes’.
3. Mengecek level batere ketika ponsel mati (off ).
Tekan ‘No’ secara cepat 1 x dan tunggu hingga tampilan baterai terlihat.
4. Menyimpan nomor di memori ponsel (bukan SIM Card).
Ikuti prosedur normal untuk menyimpan nomor. Ketika tampilan untuk menyimpan terlihat tekan ‘#’ sekali dan lokasi yang diinginkan, atau tekan ‘#’ 2 kali untuk melihat posisi lanjutan.
5. Menghubungi nomor dari pesan SMS.
Mengarahkan kursor pada nomor yang tertulis, kemudian tekan “Yes”.
Shortcut Penampilan Gambar :
(Berlaku di sebagian besar ponsel Symbian).
Ketika melihat image atau gambar di galeri, tekan :
1 : untuk memutar gambar ke kiri.
2 : untuk memutar gambar ke kanan.
5 atau 7 : untuk memperbesar (zoom) gambar.
* : untuk tampilan fullscreen atau non fullscreen.
Catatan : perintah angka di atas bisa berbeda di setiap ponsel.
Hard Reset :
Peringatan !!! Semua data ponsel akan hilang.
Dalam keadaan ponsel mati (off), tekan secara bersamaan tombol telepon (bicara), angka 3, dan tombol * (bintang). Kemudian dalam keadaan menekan ketiga tombol tersebut, tekan tombol On. Trik ini berlaku di sebagian besar ponsel Nokia.
Update Tambahan Nokia GSM
Nokia 21xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#3283# Minggu Produksi/Bulan & Tahun
*#9999# Versi Software
Nokia 32xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*#746025625# Sim Clock Stop
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.
Nokia 51xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.
Nokia 61xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
Nokia 81xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#8110# Versi Software, tanggal produksi & nomor model
*#92702689# Menu layanan
Nokia 88xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
Nokia 90xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#6823711
58412125# Versi Software
*#3283# Tanggal Produksi

Tugas Modul Matematika

  1. Dalam suatu daerah. Pemerintah daerah setempat mengeluarkan aturan bahwa dalam 1 keluarga hanya boleh memiliki 4 orang anak. Sedangkan peluang kemungkinan akan lahirnya anak laki-laki ½ dan anak perempuan juga 1/2. Hitunglah distribusi teoritisnya secara binomial jika:
a. Dalam keluarga tersebut lahir anak laki-laki paling sedikit 3
b. Dalam keluarga tersebut lahir anak perempuan sebanyak 3
  1. Dari soal no. 1 di atas, hitunglah distribusi teoritisnya secara binomial, jika
a. Dalam keluarga tersebut lahir anak perempuan paling banyak 2
b. Dalam keluarga tersebut lahir anak laki-laki sebanyak 2
  1. Peluang seorang mahasiswa akan menyelesaikan studinya tepat waktu 0.4 tentukan rata-rata standar deviasinya jika dalam kelas tersebut terdapat 100 siswa
  2. Jika peluang suatu pabrik menghasilkan kualitas produk yang bagus adalah 0.8, maka hitunglah rata-rata standar deviasinya jika pabrik tersebut menghasilkan output 1000 unit perhari
  3. Rata-rata jumlah pasien pada suatu rumah sakit yang dapat ditempatkan pada ruang gawat darurat setiap hari 4 orang. Apabila suatu hari ruang gawat darurat sangat terbatas,
a. Berapa probabilitasnya 5 orang yang memperoleh tempat
b. Hitunglah standar deviasinya
  1. Seorang manager pabrik mengatakan bahwa rata-rata hanya 3 karyawan yang mengalami kecelakaan kerja pada setiap triwulan.
a. Berapa probabilitas 2 kecelakaan kerja akan terjadi pada triwulan yang akan datang
b. Hitunglah standar deviasinya.
  1. Seorang dosen memberikan nilai ujian matematika antara 0 dan 10 tergantung kepada jumlah jawaban yang benar dari 10 buah pertanyaan. Apabila angka rata-rata pada ujian 6.7 dan standar deviasinya 1.2 dengan anggapan nilai ujian terdistribusi normal hitunglah
a. Presentase mahasiswa yang memperoleh angka 6
b. Presentase mahasiswa yang memperoleh nilai antara 7 dan 9