Selasa, 02 Oktober 2012
LOWONGAN KERJA OKTOBER 2012
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Distributor alat-alat safety (EX: Sepatu Kings Safety, Peralatan pemadam Kebakaran, dll),
sedang membutuhkan:
Accounting Staff
dengan kualifikasi:
Pria/Wanita, Usia Max. 28 Tahun, Pendidikan di bidang Akunting, Pengalaman Kerja di bagian Akunting 1-2 Tahun,
Bisa MS-Excel, MS-Words, Pengetahuan Pajak.
Teliti, Rapi dan Jujur.
Lamaran Lengkap dan salary yang dharapkan di kirim ke: yudi@duniatehnik.co.id
Kamis, 12 April 2012
LOWONGAN KERJA 2012
Dear All, Bantu broadcast Donk....
Perusahaan temen saya lg butuh staf Admin, Pajak, dan Accounting,
Perusahaannya namanya PT. Dunia Safety, bergerak di bidang penjualan alat2 Safety.
alamatnya di Mall MGK Kemayoran, Office Tower A Lantai 5...
Untuk Admin n Accounting minimal SMA/SMK Jurusan accounting/Ips...
Pengalaman/ belum jg boleh...
klo untuk Staf Pajak di utamakan S1....
klo ada yg berminat bisa email ke "yudi@duniatehnik.co.id"
Thx ya....
Perusahaan temen saya lg butuh staf Admin, Pajak, dan Accounting,
Perusahaannya namanya PT. Dunia Safety, bergerak di bidang penjualan alat2 Safety.
alamatnya di Mall MGK Kemayoran, Office Tower A Lantai 5...
Untuk Admin n Accounting minimal SMA/SMK Jurusan accounting/Ips...
Pengalaman/ belum jg boleh...
klo untuk Staf Pajak di utamakan S1....
klo ada yg berminat bisa email ke "yudi@duniatehnik.co.id"
Thx ya....
Rabu, 16 Maret 2011
buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali
buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.
Tapi kenapa kita t id ak tahu?
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak.Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan h id up. T id ak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :
Ø Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
Ø Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Ø Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan. .
Ø Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
Ø Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Ø Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
Ø T id ak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!
Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita t id ak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, keh id upan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!
Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?
Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini t id ak berhasil.Graviola t id ak bisa di-kloning..Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset.. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.
The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan. .
Sejak 1976 , Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung d id alam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat t id ak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang t id ak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.
Setelah selama kurang lebih 7 tahun t id ak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas.
Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.
Sumber : Forum Vivanews (Maaf saya tdk tahu siapa penulisnya, hanya Membantu menyebarkan kabar baik)
Tapi kenapa kita t id ak tahu?
Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.
Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak.Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan h id up. T id ak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :
Ø Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
Ø Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Ø Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan. .
Ø Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
Ø Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Ø Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
Ø T id ak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!
Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita t id ak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, keh id upan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!
Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?
Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini t id ak berhasil.Graviola t id ak bisa di-kloning..Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset.. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.
The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan. .
Sejak 1976 , Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung d id alam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!
Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat t id ak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang t id ak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.
Setelah selama kurang lebih 7 tahun t id ak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas.
Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.
Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.
Sumber : Forum Vivanews (Maaf saya tdk tahu siapa penulisnya, hanya Membantu menyebarkan kabar baik)
Rabu, 23 Februari 2011
Orasi Perdana Bob Sadino di Perguruan Tinggi
Oleh : Yurike Novialana | 24-Jun-2009, 19:12:12 WIB
KabarIndonesia - Siapa yang tidak kenal Bob Sadino. Seorang pengusaha yang identik dengan celana pendeknya. Pada Sabtu (20/6) kemarin Bob sadino yang akrab disapa Oom Bob memberikan orasi olmiah dalam acara wisuda sebuah perguruan tinggi swasta jakarta, STIE GICI Business School.
Momen ini menjadi momen kebanggaan sekaligus kehormatan bagi STIE GICI Business School sebab ini adalah kali pertama Bob Sadino memberikan orasi. Beberapa universitas negeri dan swasta pernah meminta beliau untuk memberikan orasinya pada acara wisuda dan dies natalis-nya tetapi selalu ditolak, ironisnya Bob menyetujui permintaan STIE GICI yang notabennya sebuah perguruan tinggi swasta yang belum banyak dikenal.
Ketika diwawancarai, Bob mengatakan ia sangat tertarik dengan konsep Gici Business School yang belum ada di Indonesia. “kalau pada jaman Belanda dahulu, pernah ada Sekolah Dagang Eropa yang hilang, dan ini (GICI) gantinya. Sekolah orang yang jago-jago dan berhasil” Kata Bob Sadino.
Apresiasinya pada konsep entrepreneurship yang ditanamkan oleh GICI Business School diwujudkan dalam orasinya. Menurut Bob, para wisudawan perlu diberi gambaran dimana posisi mereka yang sesaat lagi akan memasuki dunia yang lain yang berbeda. Sebagai the Living Entrepreneur Legend, Bob berpesan kepada para mahasiswa yang telah diwisuda agar tidak lagi bingung dan siap memasuki dunia mereka selanjutnya yang akan berubah, bahkan dalam hitungan jam setelah mereka meninggalkan dunia perkuliahan. Para sarjana harus bisa hidup diatas kakinya sendiri.
"Mulai cari uang. Tidak peduli, entah lima ribu atau sepuluh ribu dihari itu juga dan jam itu juga." Bob Sadino. Beliau juga meminta kepada para orang tua, untuk tidak memberi uang lagi kepada anak-anaknya. Cara ini dimaksudkan agar para sarjana bisa bertahan hidup dan mandiri dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Memilih hidup miskin menjadi kiat pertama menjadi orang yang sukses. Sebab mereka merasakan berada distrata terbawah. inilah fase dimana mereka berpindah dari zona nyaman (sekolah) ke zona bertahan (jalanan). hal ini tentu menjadi pemantapan bagi wisudawan-wisudawati GICI Business School dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha.
Sebelumnya dalam proses perkuliahan di GICI Business School telah diajarkan konsep Kuliah + Kerja + Life Skill Training sebagai bekal menjadi seorang entrepreneur. (*)
KabarIndonesia - Siapa yang tidak kenal Bob Sadino. Seorang pengusaha yang identik dengan celana pendeknya. Pada Sabtu (20/6) kemarin Bob sadino yang akrab disapa Oom Bob memberikan orasi olmiah dalam acara wisuda sebuah perguruan tinggi swasta jakarta, STIE GICI Business School.
Momen ini menjadi momen kebanggaan sekaligus kehormatan bagi STIE GICI Business School sebab ini adalah kali pertama Bob Sadino memberikan orasi. Beberapa universitas negeri dan swasta pernah meminta beliau untuk memberikan orasinya pada acara wisuda dan dies natalis-nya tetapi selalu ditolak, ironisnya Bob menyetujui permintaan STIE GICI yang notabennya sebuah perguruan tinggi swasta yang belum banyak dikenal.
Ketika diwawancarai, Bob mengatakan ia sangat tertarik dengan konsep Gici Business School yang belum ada di Indonesia. “kalau pada jaman Belanda dahulu, pernah ada Sekolah Dagang Eropa yang hilang, dan ini (GICI) gantinya. Sekolah orang yang jago-jago dan berhasil” Kata Bob Sadino.
Apresiasinya pada konsep entrepreneurship yang ditanamkan oleh GICI Business School diwujudkan dalam orasinya. Menurut Bob, para wisudawan perlu diberi gambaran dimana posisi mereka yang sesaat lagi akan memasuki dunia yang lain yang berbeda. Sebagai the Living Entrepreneur Legend, Bob berpesan kepada para mahasiswa yang telah diwisuda agar tidak lagi bingung dan siap memasuki dunia mereka selanjutnya yang akan berubah, bahkan dalam hitungan jam setelah mereka meninggalkan dunia perkuliahan. Para sarjana harus bisa hidup diatas kakinya sendiri.
"Mulai cari uang. Tidak peduli, entah lima ribu atau sepuluh ribu dihari itu juga dan jam itu juga." Bob Sadino. Beliau juga meminta kepada para orang tua, untuk tidak memberi uang lagi kepada anak-anaknya. Cara ini dimaksudkan agar para sarjana bisa bertahan hidup dan mandiri dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Memilih hidup miskin menjadi kiat pertama menjadi orang yang sukses. Sebab mereka merasakan berada distrata terbawah. inilah fase dimana mereka berpindah dari zona nyaman (sekolah) ke zona bertahan (jalanan). hal ini tentu menjadi pemantapan bagi wisudawan-wisudawati GICI Business School dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha.
Sebelumnya dalam proses perkuliahan di GICI Business School telah diajarkan konsep Kuliah + Kerja + Life Skill Training sebagai bekal menjadi seorang entrepreneur. (*)
Selasa, 22 Februari 2011
Berhati-hati
Untuk teman-teman, saudara, saudari,
yang sering melewati jalan d sekitar Roxy menuju Cideng harap lebih berhati-hati, karena di sepanjang jalan itu banyak sekali berserakan paku atau ranjau yang sengaja di sebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sudah banyak korban yang ban motornya bocor di daerah itu, dan anehnya sekitar itu banyak sekali tukang tambal ban....
banyak teman-teman saya yang mengira bahwa ini adalah ulah dari tukang tambal ban, tapi sampai sekarangpun tidak ada bukti yang membuktikan bahwa hal itu adalah ulah tukang tambal ban.
Untuk mengatasi hal ini seharusnya pihak kepolisian melakukan investigasi untuk mencari oknum yang menyebarkan paku ini agar jalan roxy menuju cideng bersih dari paku dan ranjau.
yang sering melewati jalan d sekitar Roxy menuju Cideng harap lebih berhati-hati, karena di sepanjang jalan itu banyak sekali berserakan paku atau ranjau yang sengaja di sebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sudah banyak korban yang ban motornya bocor di daerah itu, dan anehnya sekitar itu banyak sekali tukang tambal ban....
banyak teman-teman saya yang mengira bahwa ini adalah ulah dari tukang tambal ban, tapi sampai sekarangpun tidak ada bukti yang membuktikan bahwa hal itu adalah ulah tukang tambal ban.
Untuk mengatasi hal ini seharusnya pihak kepolisian melakukan investigasi untuk mencari oknum yang menyebarkan paku ini agar jalan roxy menuju cideng bersih dari paku dan ranjau.
Jumat, 22 Oktober 2010
Alasan Kenapa Karyawan Resign
Jika saat ini Anda adalah seorang karyawan, pernahkah sesekali terpikirkan untuk keluar dari kantor tempat Anda bekerja saat ini? Sekedar berbagi informasi, bahwa berdasarkan hasil survey sederhana yang telah dilakukan kepada para karyawan di beberapa kota besar di Indonesia, didapat jawaban yang beragam mengenai alasan mereka untuk berpikir atau bahkan benar-benar resign dari pekerjaannya saat ini.
Berikut adalah 10 alasan teratas diantaranya :
Gaji, fasilitas & tunjangan
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, inilah alasan utama kebanyakan orang untuk resign dari pekerjaannya. Faktor gaji, fasilitas dan tunjangan ini secara langsung akan terkait dengan faktor kesejahteraan. Kecenderungannya orang akan selalu merasa kurang, sehingga akan terus mencari rejeki “lebih” demi masa depannya yang lebih baik.
Atasan rese terlalu banyak menuntut
Atasan yang terlalu banyak menuntut, merupakan salah satu sifat yang sering yang dicap sebagai “atasan rese” oleh para bawahannya. Tidak jarang juga atasan dianggap sebagai seorang yang kerjaannya hanya suruh sana-suruh sini. hihihiii…
Overload Job Description
Alasan ini rata-rata dikemukan oleh karyawan yang bekerja di kantor dengan jumlah karywan yang tidak terlalu banyak, sehingga beberapa tugas yang seharusnya dihandle oleh beberapa orang, diharuskan dihandle sendiri. Alasan perusahaan tidak menambah orang, apalagi kalau bukan efisiensi? begitu katanya…
Kenyamanan tempat kerja
Beberapa karyawan akan resign dari tempat kerjanya jika sudah tidak merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Salah satunya mungkin karena kantor / ruang kerja yang kurang representatif, sehingga tidak dapat konsentrasi dengan apa yang dikerjakannya.
Konflik dengan rekan kerja
Masalah yang gawat! mungkin penyebabnya hanya dari kesalahpahaman dalam urusan pekerjaan atau mungkin juga urusan personal yang dibawa-bawa ke tempat kerja. Jika di kantor tidaK mampu melakukan pengendalian diri yang baik, maka ruang kerja akan menjadi lahan “perdebatan abadi”. Daripada “berdebat sampai mati, mendingan resign!”
Alasan pengembangan karir
Terdengar sedikit klise, tapi inilah pilihan jawaban yang paling bijak dari semua karyawan yang berniat resign dari tempat kerjanya. Secara diplomatis dia akan mengutarakan jawaban ini meskipun dirinya belum yakin apakah akan dapat melanjutkan karirnya dengan lebih baik ditempat lain.
Bosan dengan rutinitas
Pernah merasa bosan dengan apa yang Anda kerjakan berulang-ulang setiap hari? Jika dihitung-hitung setidaknya selama 8 jam sehari, 5 hari seminggu, 20 hari sebulan akan disibukkan oleh pekerjaan yang monoton dan sama sekali tidak ada unsur fun-nya. Pekerja-pekerja yang “kreatif” mungkin akan lebih dapat “sedikit mensiasati” rutinitas kerjanya dengan sesuatu hal yang menyenangkan. Lain halnya dengan pekerja yang tidak kreatif, solusinya ya pindah kerja alias resign!
Akses ke tempat kerja
Disadari atau tidak jarak dan akses dari tempat tinggal ke tempat kerja akan sangat mempengaruhi mood atau gairah kerja seseorang. Jarak yang terlalu jauh atau akses yang cukup sulit akan menjadi pertimbangan dalam segi ekonomis maupun segi efisiensi waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah ke tempat kerja.
Merasa tidak cukup mampu
Sekilas hampir mirip dengan alasan no.3 diatas, tapi ternyata tidak sama! Jika pada alasan nomor 3 diatas si karyawannya mampu dan kompeten untuk mengerjakan tugasnya, hanya jobdesc-nya yang terlalu banyak, melebihi kapasitasnya, maka alasan no.9 ini adalah si karyawan memang benar-benar tidak atau kurang memiliki kecakapan dalam hal mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Jadi perbedaanya dari segi kualitas vs kuantitas. Alasan kenapa dia layak diterima di tempat kerjanya saat ini pun masih dipertanyakan, apakah karena ada unsur relasi, nepotisme dan sejenisnya.
Melanjutkan cita-cita yang tertunda :
Jadi Enterpreneur!
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan oleh karyawan-karyawan yang resign, sepertinya inilah yang paling harus diacungi salut, 4 jempol (2 tangan, 2 kaki)! Inilah yang seharusnya ditanamkan kepada para generasi muda kita, untuk bagaiamana caranya berwirausaha sendiri untuk membuka lapangan kerja bukan sekedar mengisi lapangan kerja yang ada. Tapi sayangnya justru inilah jawaban yang menempati posisi ke.10 alias jawaban dari paling sedikit responden. Huft..
(Sumber : www.lintas berita.com)
Berikut adalah 10 alasan teratas diantaranya :
Gaji, fasilitas & tunjangan
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, inilah alasan utama kebanyakan orang untuk resign dari pekerjaannya. Faktor gaji, fasilitas dan tunjangan ini secara langsung akan terkait dengan faktor kesejahteraan. Kecenderungannya orang akan selalu merasa kurang, sehingga akan terus mencari rejeki “lebih” demi masa depannya yang lebih baik.
Atasan rese terlalu banyak menuntut
Atasan yang terlalu banyak menuntut, merupakan salah satu sifat yang sering yang dicap sebagai “atasan rese” oleh para bawahannya. Tidak jarang juga atasan dianggap sebagai seorang yang kerjaannya hanya suruh sana-suruh sini. hihihiii…
Overload Job Description
Alasan ini rata-rata dikemukan oleh karyawan yang bekerja di kantor dengan jumlah karywan yang tidak terlalu banyak, sehingga beberapa tugas yang seharusnya dihandle oleh beberapa orang, diharuskan dihandle sendiri. Alasan perusahaan tidak menambah orang, apalagi kalau bukan efisiensi? begitu katanya…
Kenyamanan tempat kerja
Beberapa karyawan akan resign dari tempat kerjanya jika sudah tidak merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Salah satunya mungkin karena kantor / ruang kerja yang kurang representatif, sehingga tidak dapat konsentrasi dengan apa yang dikerjakannya.
Konflik dengan rekan kerja
Masalah yang gawat! mungkin penyebabnya hanya dari kesalahpahaman dalam urusan pekerjaan atau mungkin juga urusan personal yang dibawa-bawa ke tempat kerja. Jika di kantor tidaK mampu melakukan pengendalian diri yang baik, maka ruang kerja akan menjadi lahan “perdebatan abadi”. Daripada “berdebat sampai mati, mendingan resign!”
Alasan pengembangan karir
Terdengar sedikit klise, tapi inilah pilihan jawaban yang paling bijak dari semua karyawan yang berniat resign dari tempat kerjanya. Secara diplomatis dia akan mengutarakan jawaban ini meskipun dirinya belum yakin apakah akan dapat melanjutkan karirnya dengan lebih baik ditempat lain.
Bosan dengan rutinitas
Pernah merasa bosan dengan apa yang Anda kerjakan berulang-ulang setiap hari? Jika dihitung-hitung setidaknya selama 8 jam sehari, 5 hari seminggu, 20 hari sebulan akan disibukkan oleh pekerjaan yang monoton dan sama sekali tidak ada unsur fun-nya. Pekerja-pekerja yang “kreatif” mungkin akan lebih dapat “sedikit mensiasati” rutinitas kerjanya dengan sesuatu hal yang menyenangkan. Lain halnya dengan pekerja yang tidak kreatif, solusinya ya pindah kerja alias resign!
Akses ke tempat kerja
Disadari atau tidak jarak dan akses dari tempat tinggal ke tempat kerja akan sangat mempengaruhi mood atau gairah kerja seseorang. Jarak yang terlalu jauh atau akses yang cukup sulit akan menjadi pertimbangan dalam segi ekonomis maupun segi efisiensi waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah ke tempat kerja.
Merasa tidak cukup mampu
Sekilas hampir mirip dengan alasan no.3 diatas, tapi ternyata tidak sama! Jika pada alasan nomor 3 diatas si karyawannya mampu dan kompeten untuk mengerjakan tugasnya, hanya jobdesc-nya yang terlalu banyak, melebihi kapasitasnya, maka alasan no.9 ini adalah si karyawan memang benar-benar tidak atau kurang memiliki kecakapan dalam hal mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Jadi perbedaanya dari segi kualitas vs kuantitas. Alasan kenapa dia layak diterima di tempat kerjanya saat ini pun masih dipertanyakan, apakah karena ada unsur relasi, nepotisme dan sejenisnya.
Melanjutkan cita-cita yang tertunda :
Jadi Enterpreneur!
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan oleh karyawan-karyawan yang resign, sepertinya inilah yang paling harus diacungi salut, 4 jempol (2 tangan, 2 kaki)! Inilah yang seharusnya ditanamkan kepada para generasi muda kita, untuk bagaiamana caranya berwirausaha sendiri untuk membuka lapangan kerja bukan sekedar mengisi lapangan kerja yang ada. Tapi sayangnya justru inilah jawaban yang menempati posisi ke.10 alias jawaban dari paling sedikit responden. Huft..
(Sumber : www.lintas berita.com)
Mengapa banyak karyawan Resign
Mengapa perputaran karyawan tinggi walaupun remunerasinya di atas rata-rata? Uangkah pemicunya? Atau ada faktor lain yang menentukan kesetiaan mereka?
Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat, periksalah atasan langsung mereka.
Si atasan adalah alasan utama karyawan tetap bekerja dan berkembang dalam suatu perusahaan.
Namun dia jugalah yang menjadi alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi pengetahuan, pengalaman dan klien mereka.
Bahkan tidak jarang selanjutnya secara terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.
"Karyawan meninggalkan manajernya bukan perusahaannya,"kata para ahli SDM. Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, perputaran karyawan kebanyakan disebabkan oleh manajer/pimpinannya,
bukan oleh hal lain.
Jika anda mengalami masalah turnover , maka pertama-tama periksalah kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para karyawan tidak betah?.
Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang ia
dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka..
Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan terhadap mereka. Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik.
Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan. Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan mental para karyawan.
Simak saja kisah yang dikutip langsung dari" medan perang" ini.
Mulya seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan hari-hari dimana ia dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan dan mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan ke istri dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya. Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan dan keluarganya pun hancur berantakan.
Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan "penyiksaan" yang
dilakukan oleh bosnya gara-gara ada perbedaan pendapat yang tidak
terlalu penting antara keduanya. Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam pengambilan keputusan. "Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru," keluh Agus. "Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun dan tidak seorangpun yang membantu saya". Lantaran tidak tahan lagi, lalu Agus mengundurkan diri.
Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan
memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.
Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam. Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu akan mulai mencari pekerjaan lain.
Ketika seseorang tidak bisa membalas kemarahannya, ia akan melakukan pembalasan "pasif".
Biasanya dengan cara memperlambat pekerjaan, berleha-leha, hanya
melakukan pekerjaan yang disuruh atau menyembunyikan informasi penting. "Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan. Jiwa dan pikiran kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan kita," papar Agus.
Para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara. Misalnya dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel dan sebagainya.
Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas.
Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.
Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang
diterima sebelumnya.
Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi
yang tidak memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan," Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu!".
Kendati tersedia segudang pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan
pengangguran tinggi sekarang ini), bayangkanlah sesaat, berapa biaya
atas hilangnya seorang karyawan yang bertalenta tinggi.
Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan. Lagi pula,
setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi "duta" untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.
Kita semua tahu suatu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar untuk menceritakan kisah pekerjaannya.
"Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya," kata Jack Welch mantan orang nomor satu di General Electric.
Umumnya nilai suatu perusahaan terletak "diantara telinga" para karyawannya.
Karyawan juga manusia, punya mata, punya hati, punya pikiran dan punya rasa malu serta harga diri
(dikutip dari berbagai sumber)
Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat, periksalah atasan langsung mereka.
Si atasan adalah alasan utama karyawan tetap bekerja dan berkembang dalam suatu perusahaan.
Namun dia jugalah yang menjadi alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi pengetahuan, pengalaman dan klien mereka.
Bahkan tidak jarang selanjutnya secara terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.
"Karyawan meninggalkan manajernya bukan perusahaannya,"kata para ahli SDM. Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, perputaran karyawan kebanyakan disebabkan oleh manajer/pimpinannya,
bukan oleh hal lain.
Jika anda mengalami masalah turnover , maka pertama-tama periksalah kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para karyawan tidak betah?.
Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang ia
dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka..
Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan terhadap mereka. Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik.
Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan. Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan mental para karyawan.
Simak saja kisah yang dikutip langsung dari" medan perang" ini.
Mulya seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan hari-hari dimana ia dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan dan mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan ke istri dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya. Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan dan keluarganya pun hancur berantakan.
Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan "penyiksaan" yang
dilakukan oleh bosnya gara-gara ada perbedaan pendapat yang tidak
terlalu penting antara keduanya. Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam pengambilan keputusan. "Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru," keluh Agus. "Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun dan tidak seorangpun yang membantu saya". Lantaran tidak tahan lagi, lalu Agus mengundurkan diri.
Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan
memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.
Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam. Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu akan mulai mencari pekerjaan lain.
Ketika seseorang tidak bisa membalas kemarahannya, ia akan melakukan pembalasan "pasif".
Biasanya dengan cara memperlambat pekerjaan, berleha-leha, hanya
melakukan pekerjaan yang disuruh atau menyembunyikan informasi penting. "Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan. Jiwa dan pikiran kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan kita," papar Agus.
Para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara. Misalnya dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel dan sebagainya.
Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas.
Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.
Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang
diterima sebelumnya.
Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi
yang tidak memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan," Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu!".
Kendati tersedia segudang pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan
pengangguran tinggi sekarang ini), bayangkanlah sesaat, berapa biaya
atas hilangnya seorang karyawan yang bertalenta tinggi.
Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan. Lagi pula,
setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi "duta" untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.
Kita semua tahu suatu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar untuk menceritakan kisah pekerjaannya.
"Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya," kata Jack Welch mantan orang nomor satu di General Electric.
Umumnya nilai suatu perusahaan terletak "diantara telinga" para karyawannya.
Karyawan juga manusia, punya mata, punya hati, punya pikiran dan punya rasa malu serta harga diri
(dikutip dari berbagai sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)